Dalam bulu tangkis, grip atau cara memegang raket adalah elemen paling mendasar yang sering disebut sebagai fondasi dari setiap pukulan. Namun, banyak pemain, terutama pemula, sering mengabaikan pentingnya latihan grip kurang atau tidak melakukan latihan yang memadai untuk menguasai berbagai jenis genggaman. Akibatnya, fondasi teknik bulu tangkis mereka menjadi rapuh, menghambat perkembangan permainan, dan membuat mereka kesulitan menghadapi berbagai situasi di lapangan.
Ketika latihan grip kurang, seorang pemain cenderung hanya mengandalkan satu jenis genggaman, biasanya forehand grip, untuk semua jenis pukulan. Padahal, bulu tangkis modern menuntut fleksibilitas dalam mengubah genggaman dengan cepat sesuai dengan jenis pukulan yang akan dilakukan (misalnya, backhand grip untuk pukulan backhand, atau genggaman net untuk net play). Tanpa kemampuan ini, pukulan akan kehilangan kekuatan, akurasi, dan variasi, sehingga mudah dibaca dan diantisipasi oleh lawan.
Dampak dari latihan grip kurang sangat terasa di lapangan. Pukulan backhand seringkali menjadi sangat lemah karena pergelangan tangan tidak dapat bekerja secara optimal dengan grip yang salah. Selain itu, drop shot atau net play yang membutuhkan sentuhan halus dan perubahan grip yang cepat juga akan sulit dilakukan dengan presisi. Pada turnamen Bulu Tangkis Antar-Kementerian yang diselenggarakan pada hari Minggu, 3 Agustus 2025, di GOR Prestasi Bangsa, banyak pemain yang mengalami kekalahan karena kurangnya variasi grip mereka, sehingga lawan dapat dengan mudah mengeksploitasi kelemahan tersebut.
Seorang ahli fisioterapi olahraga dari Pusat Kesehatan Atlet, Dr. Maya Sari, dalam seminar yang diadakan pada 28 Juli 2025, di Auditorium Olahraga, menjelaskan bahwa “keterampilan grip yang buruk tidak hanya membatasi performa tetapi juga dapat meningkatkan risiko cedera pada pergelangan tangan dan siku karena kompensasi otot yang tidak semestinya.” Hal ini menunjukkan bahwa latihan grip kurang bukan hanya masalah performa, tetapi juga kesehatan.
Untuk membangun fondasi teknik yang kokoh, latihan grip kurang harus dihindari, dan diganti dengan latihan grip yang sistematis. Mulailah dengan memahami berbagai jenis grip (forehand, backhand, net, dan frying pan grip) dan kapan menggunakannya. Latih transisi antara grip ini secara berulang-ulang, bahkan tanpa shuttlecock. Fokus pada relaksasi jari-jari dan pergelangan tangan, serta kecepatan dalam mengubah posisi tangan pada raket. Anda bisa berlatih mandiri di GOR Pelatnas Cipayung yang sering digunakan untuk latihan atlet pada hari kerja. Gunakan cermin untuk mengamati dan mengoreksi posisi grip Anda.
Dengan dedikasi untuk menguasai teknik grip yang benar dan konsisten dalam latihan grip, Anda akan membangun fondasi yang kuat untuk semua pukulan bulu tangkis Anda. Ini akan memungkinkan Anda untuk bermain dengan lebih percaya diri, efektif, dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi di lapangan, menjadikan Anda pemain yang lebih lengkap dan sulit dikalahkan.